muslimahcenter.com – tanda hati yang mati – Semua manusia telah diciptakan Allah SWT dan dianugerahi sebuah hati. Hati ialah salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting dan merupakan sumber dari perbuatan manusia. Hati akan mendorong setiap insan untuk berbuat baik ataupun buruk.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam hati ada segumpal daging yang kalau dia baik maka akan baik pula seluruh anggota tubuh, dan kalau dia rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuh, ketahuilah di adalah hati,” (Muttafaqun alaih).
Daftar Isi:
Tiga Kategori Hati
Berbicara tentang hati, Pakar Tasawuf Imam Al Ghazali membagi tiga kategori hati manusia yang perlu kamu ketahui.
1. Hati yang Sehat

Kondisi hati yang pertama yaitu hati yang sehat. Kondisi hati yang sehat menyebabkan keselamatan. Di mana hati yang sehat memiliki tanda-tanda di antaranya, imannya kokoh, ahli bersyukur, tidak serakah, khusyuk dalam beribadah, suka berdzikir, penuh berkah.
Hati yang sehat akan segera sadar bila melakukan kesalahan dengan cara bertobat. Pemilik hati yang sehat akan merasakan hidup yang tentram dan damai.
2. Hati yang Sakit

Hati sakit adalah hati yang masih memiliki keimanan dan masih mau melakukan ibadah. Namun hati yang sakit juga ternoda maksiat dan dosa. Tanda-tandanya adalah selalu gelisah, jauh dari ketenangan, mudah marah, tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, susah menghargai orang lain.
Bisa dikatakan pemilik hati yang sakit ini akan menjalani kehidupan pun merasa kurang nyaman.
3. Hati yang Mati

Hati yang mati menurut imam Al-Ghazali adalah hati yang mengeras karena banyaknya kotoran yang melekat, akibat dari dosa-dosa hasil dari perbuatanya. Hati yang mati bisa membahayakan orang lain, lho. Karena pemilik hati yang mati tidak bisa membedakan perbuatan baik dan buruk.
Tanda-tanda Hati yang Mati
Nah, ciri hati yang mati ini sangat berbahaya dan sebaiknya sahabat muslimah hindari, ya. Bagaimana sih tanda-tanda hati yang mati menurut Islam? Mudah kok mengenalinya, seperti ini tanda-tandanya.
1. Meninggalkan Sholat dengan Sengaja

Sebuah hati yang telah mati tidak akan mengingat Allah dan senang melakukan dosa besar seperti meninggalkan sholat dengan sengaja. Sebuah hati yang berani meninggalkan sholat akan merasa tenang-tenang saja ketika meninggalkan sholat. Padahal perintah untuk wajib untuk melakukan sholat telah ada dalam Al Qur’an.
2. Tanda Hati yang Mati: Menjauhi Ayat-ayat Al-Quran
Tanda hati yang mati selanjutnya, yaitu orang yang ketika disampaikan nasehat dan ancaman Allah ia tidak akan tersentuh sebuah hatinya. Dia juga tidak akan terpengaruh, tidak mendengar, lalai membaca Al-Qur’an sehingga berpaling dari Al Qur’an. Padahal Al-Qur’an adalah sebenar-benarnya petunjuk dari Allah untuk menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
3. Tanda Hati yang Mati: Suka Berbuat Maksiat
Lalai sungguh merupakan penyakit yang berbahaya, ketika ia sudah menajalar dalam sebuah hati dan bersarang dalam jiwa manusia maka ia akan menutup sebuah hati individu hamba dan menjadikan anggota badan saling mendukung untuk menutup datangnya hidayah, sehingga sebuah hati akan terkunci rapat. Sebuah hati yang terkunci rapat akan selalu dapat berbuat maksiat.
4. Menutup Hati dari Nasihat Baik

Individu yang telah tertutup sebuah hatinya akan memiliki sebuah hati yang membatu, sebuah hatinya keras dan tidak mempan dengan berbagai macam nasehat. Ia jugasangat membenci nasihat-nasihat baik dan para ulama.
Tanda hati yang mati dan anggota tubuhnya sudah tidak bisa menerima kebenaran. Ia mempunyai mata namun untuk melihat yang maksiat dan tidak melihat kebenaran. Mereka punya telinga, namun tidak untuk mendengar kebaikan apalagi mendengar kitabullah serta mereka hanya mendengarkan kebatilan.
5. Suka Mengumpat, Memfitnah, dan Berburuk Sangka

Berbicara itu mudah, yang berat adalah mempertanggungjawabkan apa yang telah keluar dari mulut kita. Sebenarnya apa yang keluar dari mulut kita menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Perkataan yang buruk menunjukkan keburukan kita sendiri dari pada individu yang kita hina. Sedangkan perkataan yang baik adalah pembuktian kemusliman seindividu.
Hendaknya kita dapat memastikan apa yang keluar dari mulut kita adalah perkataan yang baik-baik dan bermanfaat. Sibuknya mengumpat, memfitnah, dan berburuk sangka perlahan-lahan akan menutupi sebuah hati dan membuatnya mati.
6. Tidak Pernah Bersyukur kepada Allah

Ketika sudah ada tanda hati yang mati, jelas sulit untuk bersyukur pada Allah barang sedetikpun. Sebuah hati yang telah mati akan senantiasa mengeluh dan mengeluh. Ia tidak akan pernah merasa cukup karena tidak pernah ia bersyukur. Kufur lah nikmatnya dan tidak tenanglah sebuah hatinya. Melimpahnya harta dan tingginya jabatan tidak pula membuatnya cukup. Maka Allah telah mencabut kenikmatan yang seharusnya ia dapatkan.
Bersyukur merupakan perintah Allah Ta’ala.Dalam QS. Al-Baqarah: 152 Allah berfirman bahwa:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: “Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqarah: 152)
Pada ayat tersebut Allah memerintahkan khusus untuk bersyukur atas nikmat-Nya. Sedangkan dalam QS. Adh Dhuha: 11 Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji Allah Ta’ala:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Artinya: “Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”. (QS. Adh Dhuha: 11)
Lain dalam QS. Ali Imran bahwa Allah akan memberikan balasan kepada individu yang bersyukur sebagaimana firman Allah Ta’ala sebagai berikut:
وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
Artinya: “Dan kami akan memberi balasan kepada individu-individu yang bersyukur” (QS. Ali Imran: 145)
Begitu pula Allah berfirman dalam QS. Ibrahim: 7 sebagai berikut:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).
7. Tidak Ada Rasa Takut akan Kematian, Alam Kubur, dan Akhirat

Sebuah hati yang telah mati tidak akan merasa takut walaupun telah ada peringatan tentang kematian, azab kubur, dan azab di akherat nanti. Sungguh sebuah hati yang telah mati, tidak akan melihat peringatan-peringatan tersebut. Sebuah hati yang tidak memiliki rasa takut sedikitpun akan peringatan-peringatan itu akan menyesal dikemudian hari.
Allah berfirman dalam QS. As-Sajdah / 32:12 yaitu:
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
Artinya: “Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika individu-individu berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah individu-individu yakin.” (As-Sajdah/32:12)
8. Tanda Hati yang Mati: Gila akan Dunia

Sesungguhnya hidup didunia hanyalah sementara. Namun bagi orang yang memiliki tanda hati yang mati, hidup didunia adalah selamanya. Ia tidak akan merasakan bahwa kematian sedang setiap detik sedang mengejarnya. Tanpa peduli juga akan dosa-dosa yang telah ia lakukan. Dia telah terlena pada dunia yang fana dan terlalu mendewakan apa yang ia dapatkan didunia.
Firman Allah SWT :
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi individu-individu yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Q.S. Al-An’Am ayat 32)
Firman Allah SWT juga dalam Al-Quran :
“Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata; ‘Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan, dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.’ Allah berfirman.’Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.’ Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. Dan demikianlah Kami jadikan sebagian individu-individu yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan”. (Surah al-An’aam ayat 128-129).
Allah SWT juga berfirman:
“Kebahagiaan di kampung akhirat itu Kami sediakan hanya bagi mereka yang tidak suka menyombongkan diri dan melakukan kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi individu-individu yang bertakwa”. (Surah al-Qashash ayat 83).
9. Senang Melihat Orang Lain Susah dan Menderita
Hasud ( dengki ) adalah sikap batin tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh individu lain dan berusaha untuk menghilangkannya dari individu tersebut.
Rasulullah SAW bersabda :
“Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat terdahulu (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut”. (H.R. Ahmad dan Tirmidzi).
10. Memiliki Rencana yang Buruk

Sebuah hati merupakan bagian organ tubuh yangsering berbolak-balik, bisa jadi pagi hari mengatakan iya sorenya mengatakantidak. Hal tersebut sesuai dengan namanya dalam bahasa Arab yaitu al-qalb yangartinya ‘sesuatu berbolak-balik’. Oleh karena itu, selain kita perlu menjaga sebuahhati dengan tidak mengkonsumsi makanan yang haram, kita juga dianjurkan untuk berdoaagar senantiasa memiliki hati yang bersih dan mementingkan akherat.
Itulah tanda-tanda hati yang mati. Sebaiknya kita menghindari perbuatan-perbuatan buruk dan tidak berbuat dosa. Dalam bergaul atau bersosialisasi juga, sahabat muslimah harus membedakan mana teman yang akan mengajak kita ke kebaikan, dan mana teman yang mengajak kita ke keburukan yang akan mempengaruhi kondisi hati kita. Semoga kita semua senantiasa diberi perlindungan oleh Allah SWT. Amin. Sampai jumpa di artikel berikutnya, sahabat muslimah.